Conficker

Conficker
(juga disebut Downup, Downandup dan Kido) adalah worm
yang muncul pada Oktober 2008.[1]
Conficker menyerang Windows dan paling banyak ditemui dalam Windows
XP.
Microsoft merilis patch untuk menghentikan worm ini pada tanggal 15 Oktober
2008.[2] Heinz Heise
memperkirakan Conficker telah menginfeksi 2.5 juta PC pada 15 Januari
2009,[3]
sementara The Guardian
memperkirakan 3.5 juta PC terinfeksi.[4]
Pada 16 Januari 2009, worm ini telah menginfeksi hampir 9 juta PC,[5]
menjadikannya salah satu infeksi yang paling cepat menyebar dalam waktu singkat
Cacing komputer
Cacing komputer[1]
atau juga disebut worm[2]
(bahasa Inggris: computer worm atau worm) dalam
keamanan komputer, adalah sebuah program komputer yang dapat menggandakan
dirinya secara sendiri dalam sistem komputer. Sebuah worm dapat menggandakan
dirinya dengan memanfaatkan jaringan (LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur
tangan dari user itu sendiri. Worm tidak seperti virus komputer biasa, yang
menggandakan dirinya dengan cara menyisipkan program dirinya pada program yang
ada dalam komputer tersebut, tetapi worm memanfaatkan celah keamanaan yang
memang terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan vulnerability. Beberapa worm juga menghabiskan bandwidth
yang tersedia. Worm merupakan evolusi dari virus komputer.
Hanya ada satu cara untuk mengatasi worm yaitu dengan menutup celah keamanan
yang terbuka tersebut, dengan cara meng-update patch atau Service Pack dari operating sistem yang digunakan
dengan patch atau Service Pack yang paling terbaru.
Virus komputer memang dapat menginfeksi berkas-berkas dalam
sebuah sistem komputer, tetapi worm dapat melakukannya dengan lebih baik.
Selain dapat menyebar dalam sebuah sistem, worm juga dapat menyebar ke banyak
sistem melalui jaringan yang terhubung dengan sistem yang terinfeksi. Beberapa
worm, juga dapat mencakup kode-kode virus yang dapat
merusak berkas, mencuri dokumen, e-mail, atau
melakukan hal lainnya yang merusak, atau hanya menjadikan sistem terinfeksi
tidak berguna.
Beberapa contoh dari worm adalah sebagai berikut:
·
Conficker
(juga disebut Downup, Downandup dan Kido) adalah worm yang muncul pada Oktober
2008. Conficker menyerang Windows dan paling banyak ditemui dalam Windows XP.
Microsoft merilis patch untuk menghentikan worm ini pada tanggal 15 Oktober
2008. Heinz Heise memperkirakan Conficker telah menginfeksi 2.5 juta PC pada 15
Januari 2009, sementara The Guardian memperkirakan 3.5 juta PC terinfeksi.Pada
16 Januari 2009, worm ini telah menginfeksi hampir 9 juta PC, dan menjadikannya
salah satu infeksi virus yang paling cepat menyebar dalam waktu singkat.
·
Pengguna
Operating System Windows kembali diserang virus. Kali ini bukan virus
main-main, virus ber-engine teknologi tinggi menyerang para pengguna windows.
Dan tak tanggung-tanggung, Microsoft pun sebagai perusahaan pemilik Windows
menghadiahi uang sebesar 250.000 US dollar bagi siapa saja yang dapat
mengungkap siapa pembuat virus tersebut. Virus Conficker merupakan satu-satunya
virus yang menggunakan teknologi rootkit yang sangat canggih. Virus dengan
teknologi tinggi ini hidup bagaikan siluman yang bisa menetap dimana saja
termasuk di memory, selain itu virus ini mampu melindungi diri sendiri dari
antivirus yang ada. Belum ada antivirus yang mampu mendeteksi keberadaannya.
·
Virus
Conficker tidak merusak file-file data user. Virus ini hanya memblokir
situs-situs antivirus, updating windows serta situs-situs update sistem,
firewall serta database virus, dll. Lantas jika virus ini tidak merusak data,
mengapa Microsoft mengeluarkan dana sebesar 250.000 US Dollar untuk mengungkap
dan menangkap sang penciptanya. Tak lain karena virus ini membuka lubang-lubang
keamanan windows, begitu yang diungkapkan oleh Anton Pardede selaku Pimpinan
Redaksi PC Media dalam acara Metro TV e-Lifestyle pada minggu 22 maret 2009 jam
09.05 wib yang bertajuk Virus Conficker Menyerang Dunia.
·
Anton
pun memberikan penjelasan bagaimana untuk mengetahui windows kita terjangkit
virus ini. Yaitu ada dua cara untuk mengetahuinya, dengan cara manual atau
menggunakan PC Media Antivirus (PCMAV) Express For Conficker. Cara manual yaitu
jika kita membuka situs microsoft ataupun situs-situs antivirus, namun yang
muncul adalah Address not found padahal jaringan internet tidak bermasalah maka
kita harus curiga.
·
Cara
kedua dengan menggunakan PC Media Antivirus Express For Conficker. Antivirus
khusus untuk conficker ini khusus Tim Anton ciptakan untuk mendeteksi serta
membersihkan komputer kita secara tuntas. Kemampuan PCMAV Express for Conficker
ini mempunyai kemampuan akurasi yang sangat tinggi hingga mampu mengembalikan
regedit sistem secara utuh. Dan yang perlu kita bangga adalah antivirus ini
adalah ciptaan para anak bangsa Indonesia. PCMAV Express for Conficker ini bisa
bebas di download di http://virusindonesia.com. Ketika menjalankan PCMAV Express for
Conficker akan diminta untuk mematikan semua jaringan internet yang terhubung
ke komputer kita.
·
Dengan
terbukanya lubang di Sistem Operasi kita, maka akan memudahkan trojan-trojan
ataupun virus-virus lain utk masuk ke sistem windows kita. Dengan kata lain
virus conficker tidak merusak data, tapi virus ini membuka jalan virus serta
trojan lainnya utk masuk ke sistem. Jika sistem operasi kita sudah berlubang
tidak menutup kemungkinan para cracker akan lebih mudah menguasai komputer
kita. Dan jika yang dikuasai/diambil alih oleh cracker merupakan
komputer/server berskala nasional, maka akan sangat berdampak pada keamanan
suatu negara.
·
Karena
itu, berhati-hatilah atas penyebaran virus ini. Tetap waspada dan berhati-hati
dalam bertukar data. Selalu update sistem windows anda dan juga update pula
antivirusnya. Jangan menggunakan windows bajakan, karena microsoft telah
menutup akses update bagi pengguna windows bajakan. Dengan windows yg tdk
di-update, akan menjadikan sistem kita ladang subur bagi penyebaran
virus-virus. Beralihlah ke sistem operasi Open Source seperti linux blankon,
igos, ubuntu, fedora, mandriva, atau linux-linux lainnya. Karena virus ini dan
virus-virus lainnya tidak bisa hidup di platform linux.
Sumber
:
http://cbn.ac.id/my/blog/view/288/kajian-serangan-sistem-kemanan-informasi-virus-conficker